Senin, 18 Februari 2008

Selasa, 05 Februari 2008

KELADI HIAS, DIRAMAL BAKAL DICARI DI TAHUN 2008?

KELADI HIAS, DIRAMAL BAKAL DICARI DI TAHUN 2008?



Jangan anggap enteng keladi. Diam-diam tanaman ini belakangan sedang menarik perhatian orang. Bahkan kalau dicermati, di semua ajang pameran, tanaman ini selalu tampil. Ada prediksi, keladi bakal turut meramaikan bursa tanaman hias tahun 2008. Percaya?

Klik untuk melihat foto lainnya...

Keladi sebagai tanaman hias yang menampilkan keindahan pada daunnya seakan tidak mau meninggalkan momen pameran tanaman hias yang gencar diselenggarakan di negeri ini. Meski belum jadi primadona, beragam jenis dan corak yang indah sudah dapat dijumpai di beberapa stan. Harga jual pun perlahan naik, khususnya yang belum banyak beredar di pasaran. Ada yang meramal, keluarga caladium bakal turut meramaikan bursa tanaman hias tahun 2008.

Ramalan itu bukannya tanpa dasar. Indikasi itu nampak dari penjualan di tingkat pedagang yang mengaku omzet penjualan tanaman keladinya terus meningkat. Senthe Garden Mergayu Tulungagung Jawa Timur, misalnya, mengaku mulai kebanjiran pesanan hingga ke luar Jawa.

“Setiap kali kami tampil di pameran dengan menawarkan jenis dan corak keladi yang baru, kontan mendapat respon bagus. Mereka berburu yang baru untuk menambah koleksi yang belum dimiliki. Setidaknya 30 pot terjual setiap hari belum termasuk stan kami di Tulungagung,” ujar Mustofa dari Senthe Garden menggambarkan arus perdagangan keladi di tempatnya.

Di pameran Banjarmasin Lautan Bunga 2007 perdagangan keladi juga cukup lumayan. Menurut Ijas Flower yang sehari–hari membuka kios bunga di jalan A Yani Pal 4 Banjarmasin Kalsel, keladi yang dijual di sini sebagian besar kiriman dari Jawa. “Keladi Liliput rumpun kami jual Rp 30.000 per pot,” ujarnya.

Di Agro Expo di TMII Jakarta, idemdito. Bedanya yang lebih laku di TMII justru keladi jenis lokal. Dedeng pemilik kios di daerah Ciapus mengatakan keladi lokal jenis tertentu lebih banyak diburu.

Beberapa keladi yang tampil di pemeran umumnya cantik dan indah serta dari jenis-jenis yang jarang ada di pasaran. Hal ini membuat harga jenis tersebut menjadi tinggi. Satu pot keladi berdaun minimal 4 dibandrol Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu.

Berdasarkan pantauan di sejumlah pameran yang ada, jenis keladi yang tergolong laris adalah jenis Thai Beauty, Batik, Keris, Lance Whorston, Batura, White Christmast hingga Pink Beauty. Si mungil Liliput dengan corak daun yang menawan juga memikat hati.

Penyebab keladi laris, menurut Imron, dari Creatiflora Nursery, Gresik, Jawa Timur, karena tanaman ini sudah dikenal lama oleh penghobi tanaman. Apalagi jenis dan corak yang ada sekarang lebih beragam. Bahkan menurutnya, kalau Anda adalah penghobi tanaman sejati dipastikan akan tertarik jika melihat keindahan keladi.

Belakangan memang banyak penggemar keladi hias. Lily yang tinggal di kawasan Darmo Indah, Surabaya, misalnya dan Kiki, yang tinggal di Rungkut. Bahkan Kiki dulunya adalah pecinta anggrek. "Meski harganya mahal, saya terpikat oleh kecantikannya," kata Kiki.

Lily yang tadi juga mengakui keladi memang indah. Namun menurutnya banyak orang takut memeliharanya karena ada informasi bahwa keladi gampang mati dan tidak tahan hidup di daerah panas seperti Surabaya. “Pendapat seperti itu sebenarnya kurang tepat. Selama tanaman itu diletak kan di teras dengan sirkulasi udara cukup sejuk pasti aman-aman saja,” ujar wanita berpostur imut itu.

– Majalah Kembang/yogie

KIAT MEMELIHARA ANTHURIUM

KIAT MEMELIHARA ANTHURIUM
Oleh admin

3418 klik Send this story to a friend Printable Version

Rajin menyiram, belum cukup. Cara menyiram, dan meletakkan anthurium, juga penting. Bahkan, ada perlunya kita menyulap supaya daun anthurium menjadi kinclong. Berikut sejumlah kiat yang layak disimak.

Penampilan tanaman athurium yang prima selalu menjadi dambaan setiap pemiliknya. Untuk dapat memiliki anthurium yang mantap, prima, eksklusif dan megah, serta sedap dipandang mata, perawatan jelas menjadi kunci utama.

A. PENYIRAMAN:
Penyiraman memegang peran penting untuk menjamin pertumbuhan anthurium yang sehat. Namun demikian selalu disarankan, penyiraman tidak boleh berlebihan. Air tidak boleh sampai tergenang, atau media sampai becek. Secara ringkas, penyiraman anthurium hanya berfungsi untuk menjaga kelembaban media saja.

Yang ideal penyiraman dilakukan satu hari sekali, pada pagi hari sebelum pukul 10.00 atau sore hari setelah pukul 17.00, untuk menghindari penguapan. Pada musim kemarau, atau saat suhu sangat tinggi dan kelembaban udara juga meningkat, jadwal penyiraman boleh dilakukan 2-3 kali sehari. Apabila media masih basah, penyiraman tidak perlu dilakukan. Penyiraman yang terlampau sering justru menyebabkan tanaman busuk dan memicu munculnya penyakit.

Upayakan menggunakan air yang bersih dan terhindar dari pencemaran. Penyiraman bisa dilakukan dengan sprayer ke arah media tanamnya, bukan pada daunnya untuk menjaga agar daun tidak robek.

B. PEMUPUKAN:
Pupuk dasar bagi anthurium adalah NPK. Di pasaran saat ini tersedia pupuk NPK dalam bentuk slow release seperti Dekastar atau Osmocote. Apabila menggunakan pupuk ini, pemupukan cukup dilakukan enam bulan sekali. Pupuk NPK diberikan dengan cara disebar di sekitar tajuk tanaman. Jumlahnya, mengikuti petunjuk yang tertera pada kemasan.

Jenis pupuk yang diberikan, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan fase pertumbuahnnya:

• Pada tanaman muda, gunakan pupuk dengan kandungan N (Nitrogen) yang tinggi untuk merangsang pertumbuhan vegetatif.
• Pada saat tanaman sudah mencapai fase generatif, bisa diberikan pupuk dengan kandungan P (Phospor) dan K (Kalium) yang tinggi guna merangsang munculnya bunga.

Selain pupuk dasar NPK, sebaiknya juga diberikan pupuk kandang atau humus sedikitnya setahun sekali. Pupuk kandang yang digunakan harus steril. Untuk anthurium daun, banyak hobbyst menambahkan dengan menyemprotkan pupuk majemuk, seperti Gandasil atau Atonik sesuai aturan. Disebut pupuk majemuk karena kandungannya tidak hanya NPK tetapi juga ada unsur tambahan.

C. PENEMPATAN:
Anthurium sebaiknya ditempatkan di tempat semi teduh. Tepatnya, lokasi dengan intensitas cahaya antara 30-40%. Misalnya, di teras rumah, halaman rumah di bawah pohon pelindung, atau ruangan dalam dekat jendela.

Jika diletakkan di dalam rumah, sebaiknya taruh dekat jendela atau yang terkena cahaya matahari. Anthurium yang diletakkan di dalam rumah, sebaiknya di keluarkan secara berkala. Sedikitnya 3 hari sekali selama sehari penuh. Karena tanaman yang terlalu lama bnerada di dalam ruangan, cenderung membuat daun-daunnya pucat. Jika ruangan ber-AC, daun menjadi kering dan warna hijau menjadi kusam.

Jika diletakkan di halaman terbuka, harus menggunakan shading net yang memiliki ketebalan 60%, yang memungkinkan hanya 40 % cahaya masuk. Jangan terlalu gelap, atau teduh. Ini bisa membuat pertumbuhan fisik tanaman terganggu. Misalnya, tangkai daun anthurium yang mestinya bertangkai pendek, menjadi memanjang, bentuk daun yang mestinya bulat, menjadi runcing, dan berbagai perubahan lainnya. Yang selalu harus diingat, jangan sampai anthurium kita terkena cahaya matahari langsung, daun anthurium bisa terbakar (necrosis) dan musnah sudah keindahan anthurium sebagai tanaman hias berdaun indah.

D. PERAWATAN DAUN:
Daun adalah bagian dari anthurium yang paling spesial. Kalau daun anthurium kotor penuh debu, atau sobek, kadar ketistimewaannya dengan sendirinya akan merosot.

Untuk menjaga agar daun-daun anthurium kita selalu kinclong dan ngejreng, tentu saja kita harus menjaganya dari kotoran atau debu. Kalau dianggap perlu, boleh saja kita melapnya dengan tissue basah atau kain halus yang basah, setiap hari.

Sedang untuk menjaga agar daun-daun anthurium yang kita sayangi tidak sobek, atau hangus terbakar matahari sebaiknya kita meletakkan tanaman anthurium di tempat yang kita anggap paling aman baik dari lalulintas orang lalulalang maupun cahaya matahari langsung.

E. SANITASI:
Yang dimaksud sanitasi di sini adalah kebersihan yang meliputi kebersihan lingkungan, media tanam dan alat kerja. Harus diingat, bahwa kondisi lingkungan dan cuaca jelek, terutama di musim hujan sering-sering memicu munculnya berbagai jenis penyakit seperti bakteri atau jamur.

Media tanam selalu dianjurkan steril. Tujuannya, juga untuk mencegah munculnya
cendawan.

(Dikutip dari buku Pesona Anthurium Daun, karangan Kurniawan Junaedhie, terbit PT Agromedia Pustaka, 2006)

MENANAM DAN MERAWAT ANGGREK

MENANAM DAN MERAWAT ANGGREK
Oleh admin

1853 klik Send this story to a friend Printable Version

Anggrek? Hm, tanaman paling disuka oleh para wanita dan pencinta bunga. Tapi banyak yang menghatakan, merawat anggrek tak semudah membelinya. Benar? Jangan khawatir. Ini sebuah tulisan yang perlu Anda baca.

Tanaman anggrek merupakan tanaman yang telah ada di bumi sejak 120 juta tahun yang lalu dan telah sanggup terus berevolusi dan beradaptasi sehingga masih bertahan sampai sekarang, meskipun banyak hewan dan tumbuhan purba punah. Anggrek hidup di semua benua, kecuali Antartika. Di Tiongkok, anggrek liar ditemukan hidup di daerah Tiongkok Barat Daya dan Selatan, misalnya di propinsi Sichuan dan Yunnan. Di dunia ini ada hampir 35 ribu spesies anggrek. Bahkan masih banyak lagi spesies yang belum ditemukan. Salah satu anggrek langka yang ditemukan di daerah Xishuangbanna di propinsi Yunnan memiliki mantel bulu yang unik.

Di alamnya yang alami, anggrek bertahan hidup dari mineral yang terkandung pada air hujan yang jatuh dan pupuk yang terbuat dari daun-daun, kotoran burung atau serangga yang membusuk. Serangga yang bertugas membantu perkawinan bunga anggrek ditarik dengan baunya yang harus semerbak, atau dengan warna-warni dan bentuk yang menyerupai serangga tersebut, misalnya pada anggrek yang menyerupai kupu-kupu. Selain itu, serangga yang kaki-kakinya pernah terlumuri oleh benang sari bisa juga tergelincir ke kepala putik, sehingga membantu perkawinan antar anggrek.

Tentang cara perawatan anggrek, pada dasarnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Yang pertama adalah cahaya.

Anggrek membutuhkan cahaya matahari untuk hidup, tetapi tidak boleh terkena terlalu banyak sinar matahari. Yang paling baik adalah cahaya matahari dari timur, ketika matahari akan terbit. Tapi siang yang terlalu panjang dan terik tidak baik bagi anggrek karena daunya bisa cepat layu. Bagi pecinta anggrek di Tiongkok Utara, di musim panas mereka harus berhati-hati bila menaruh anggrek di jendela yang menghadap ke barat, karena jendela yang menghadap ke barat mendapat sinar matahari selama siang sampai matahari terbenam. Padahal, pada musim panas matahari baru terbenam di Tiongkok Utara pada pukul 8 atau bahkan 8.30 malam. Min Lin dan pecinta anggrek Indonesia tentu tidak perlu khawatir tentang hal ini, tetapi tentunya, lebih baik bila menjelang tengah hari anggrek dipindahkan ke tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung, atau tempat yang lebih teduh.

Sebetulnya tiap jenis anggrek memiliki kebutuhan cahaya sendiri-sendiri. Anggrek keluarga phalaenopsis dan oncidium kurang suka cahaya, sedangkan anggrek jenis cattleya, dendrobium dan vanda suka cahaya.

Yang kedua adalah kelembaban.

Kebanyakan anggrek menyukai kelembaban. Bagi pecinta anggrek di Indonesia, hal ini tentu tidak menjadi masalah, karena Indonesia adalah negara tropis yang lembab. Tetapi bagi mereka yang tinggal di Tiongkok Utara, udara cukup kering, terutama pada musim dingin. Karena itu mereka disarankan untuk menaruh seember air di dekat anggrek-anggrek mereka, sehingga air bisa menguap dan melembabkan anggrek.

Yang ketiga adalah pengairan.

Paling baik, anggrek disiram pada pagi hari, sehingga air sudah menguap pada saat malam tiba. Akar yang tergenangi air bisa membusuk sehingga anggrek menjadi layu atau mati. Karena itu, pot yang digunakan harus memiliki pori-pori air. Air yang paling baik untuk menyiram anggrek adalah air hujan, karena mengandung telah bercampur dengan debu dan materi-materi organic. Air keran tidak terlalu baik, terutama air keran yang banyak mengandung kaporit. Bila air keran akan digunakan, lebih baik didiamkan dulu selama beberapa saat sehingga kaporitnya mengendap. Yang perlu diingat adalah jangan menyiram anggrek dengan air yang terlalu dingin.

Penyiraman anggrek tidak perlu dilakukan terlalu sering. 5-10 hari sekali bisa disiram, tergantung dari jenis anggrek. Yang pasti, ketika disiram, medium tempat akar anggrek tumbuh harus dalam keadaan telah benar-benar kering.

Yang keempat adalah temperatur.

Bagi orang Indonesia, suhu udara mungkin tidak menjadi masalah, karena suhu di Indonesia rata-rata selalu sama. Di Tiongkok, anggrek harus dirawat di dalam rumah yang menggunakan pemanas pada musim dingin. Rata-rata anggrek tidak tahan udara yang lebih dari 33 derajat Celcius atau di bawah 15 derajat Celcius. Karena itu, jangan biarkan anggrek Anda ditempatkan di tempat yang terlalu panas. Setelah ini Anda juga bisa mendengarkan ulasan dari pakar anggrek yang mengatakan bahwa temperatur paling baik untuk anggrek adalah 27 ? 28 derajat Celcius.

Bagi yang memelihara anggrek di dalam ruangan, maka yang juga harus diperhatikan adalah poin ke lima yaitu ventilasi udara. Bagi kebanyakan keluarga di Indonesia, hal ini tidak terlalu masalah. Kebanyakan rumah di Indonesia masih menempel di tanah, memiliki halaman, dan cukup ventilasi. Ini disebabkan karena orang Indonesia yang tinggal di iklim tropis sangat membutuhkan ventilasi udara, sehingga jendela rumahnya kerap dibuka. Tetapi bagi orang Tiongkok di kota-kota besar yang tinggal di apartemen dan pada musim dingin udara terlalu dingin, maka ventilasi bisa menjadi masalah. Karena itu, selama beberapa saat, anggrek perlu ditaruh di dekat kipas angin supaya mendapat sirkulasi udara. Udara yang berhembus atau angin sepoi-sepoi sangat diperlukan oleh anggrek supaya air siraman tidak menggenang sehingga bisa jadi tempat tumbuh bakteri yang membusukkan akar anggrek. Jadi, supaya anggrek Anda tetap tumbuh dengan bahagia, maka jangan lupa untuk diangin-angin, ditaruh di beranda yang terkena hembusan udara segar.

Yang keenam, yang juga perlu diperhatikan adalah pemberian pupuk. Pilihlah pupuk yang mengandung potassium untuk perkembangan bunga dan buah, fosfor untuk produksi bunga, dan nitogren untuk pertumbuhan tanaman. Bila medium anggrek dibuat dari kulit kayu yang telah dibusukkan, nitrogen sangat diperlukan karena medium tersebut dihasilkan dari pembusukan kulit kayu oleh bakteri. Bakteri memakan banyak sekali nitrogen, sehingga tidak menyisakan banyak nitrogen bagi anggrek. Tentang banyaknya pemakaian pupuk dan seringnya, ini semua tergantung dari keadaan tanaman yang baru dibeli. Tanyakan kepada penjual, jumlah dan seringnya pupuk yang dipakai karena semua anggrek berbeda-beda. Penjual anggrek juga biasanya menjual pupuk yang direkomendasikan.

Hal yang terakhir yang juga harus diperhatikan adalah pemindahan pot. Setiap anggrek harus dipindah dari potnya setiap satu setengah sampai dua tahun sekali. Mengapa? Karena mungkin anggrek tersebut sudah tumbuh terlalu besar sehingga potnya terlalu kecil untuk menampung kebutuhan akar-akar yang sudah berkembang. Selain itu, akar anggrek juga harus dibersihkan dari akar-akar yang sudah mati. Yang juga penting adalah mengganti medium anggrek yang mungkin sudah habis vitaminnya. Pot yang lama masih bisa dipakai, setelah dibersihkan. Semua ini tentu harus dilakukan dengan hati-hati dan tanyalah kepada penjual anggrek atau toko tanaman tentang prosedur. Tetapi yang harus diingat, anggrek suka berada di pot yang agak ketat, karena bila potnya terlalu besar, sebagian besar energi akan digunakan untuk menumbuhkan akar. Juga jangan asal pindah ke pot yang baru. Pemindahan pot dilakukan bila memang anggrek sudah terlalu besar, atau bila ditemukan air menggenang yang bisa membusukkan akar. Bila tidak ditemukan alasan-alasan untuk memindah ke pot yang baru, biarkan anggrek hidup di potnya mungkin setahun lagi.

Nah, saudara pendengar, kini saya ajak Anda untuk mengunjungi perusahaan hortikultur di Tiongkok yang memiliki rumah kaca khusus anggrek. Perusahaan ini mengembangbiakkan bibit anggrek dengan bioteknologi dan mengekspor anggrek-anggrek mereka ke luar negeri. Berikut wawancara dengan Li Chun Lin, Penanggung Jawab Produksi Jetgreen di Beijing.

Perusahaan kami mengimpor bibit bunga anggrek dari tahun 70-an. Tetapi perusahaan ini mula-mula didirikan di Taiwan. Di daratan Tiongkok kami baru mulai pada tahun 1995 atau 1996. Bunga yang terkenal dari perusahaan kami adalah bunga anggrek kupu-kupu, atau phalaenopsis. Dulu bibitnya diambil dari Taiwan, tetapi sekarang kami membibit sendiri. Kami menggunakan teknologi kloning sehingga semua bibit yang dihasilkan dijamin memiliki karakteristik yang sama, baik itu bentuk daunnya, bunganya, maupun kualitasnya.

Tiongkok Utara ini memiliki musim yang temperaturnya sangat beda jauh, bagaimana bisa memelihara bunga anggrek di sini?

Kami menggunakan greenhouse (rumah kaca) dan pengaturan suhu. Perusahaan kami sendirilah yang membuat rumah kaca ini. Pada musim dingin kami mengatur suhu supaya tidak terlalu dingin dan pada musim panas kami juga mengatur agar suhu tidak terlalu tinggi. Bunga anggrek paling baik hidup di suhu 27 ? 28 derajat Celcius.

Bagaimana bila ada yang membeli bunga-bunga ini dan membawanya pulang, apa yang harus dilakukan pembeli anggrek?

Sesudah dibawa pulang ke rumah, tidak perlu sering-sering disiram air. Tujuh atau sepuluh hari sekali sudah cukup. Bila medium tempat tumbuh anggrek sudah kering, baru siram air lagi. Kalau tiap hari disiram air, akarnya bisa membusuk. Jangan taruh di tempat yang terkena sinar matahari yang terlalu terik. Tetapi harus tetap kena sinar matahari sedikit. Di Beijing pada musim dingin bunga inipun bisa tumbuh, karena adanya pemanas dalam ruangan. Bila di suatu ruangan, suhunya di bawah 5 derajat, maka bunga ini akan mati. Suhu yang lebih dari 30 derajat juga akan mempengaruhi pertumbuhan anggrek. Jadi yang paling bagus 27 ? 28 derajat Celcius. Bunga ini butuh sinar matahari sebesar 20 ribu lux (lux adalah satuan ukuran intensitas cahaya). Rumah kaca mereka didesain untuk menerima sinar matahari sebesar ini. Sinar mataharinya tidak boleh terlalu terik, tetapi juga tidak boleh ditaruh di tempat yang tidak terkena sinar matahari. Bila tidak ada sinar matahari, bunganya akan cepat gugur.

(Dikutip dari situs NengAnggrek.Com)

AIR KELAPA PEMACU PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN ANGGREK

AIR KELAPA PEMACU PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN ANGGREK
Oleh admin
Jumat, 16-Maret-2007, 19:10:54 2044 klik Send this story to a friend Printable Version

Air kelapa ternyata memiliki manfaat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Air kelapa yang sering dibuang oleh para pedagang di pasar tidak ada salahnya untuk kita manfaatkan sebagai penyubur tanaman. Selama ini air kelapa banyak digunakan di Lab sebagai nutrisi tambahan di dalam media kultur jaringan.

Air kelapa ternyata memiliki manfaat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Air kelapa yang sering dibuang oleh para pedagang di pasar tidak ada salahnya untuk kita manfaatkan sebagai penyubur tanaman. Selama ini air kelapa banyak digunakan di Lab sebagai nutrisi tambahan di dalam media kultur jaringan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa kaya akan potasium (kalium) hingga 17 %. Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan protein 0,07 hingga 0,55 %. Mineral lainnya antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P) dan sulfur (S). Disamping kaya mineral, air kelapa juga mengandung berbagai macam vitamin seperti asam sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin, dan thiamin. Terdapat pula 2 hormon alami yaitu auksin dan sitokinin sebagai pendukung pembelahan sel embrio kelapa.

Penelitian di National Institute of Molecular Biology and Biotechnology (BIOTECH) di UP Los BaƱos mengungkapkan bahwa dari air kelapa dapat diekstrak hormon yang kemudian dibuat suatu produk suplemen disebut cocogro. Hasil penlitian menunjukkan bahwa produk hormon dari air kelapa ini mampu meningkatkan hasil kedelai hingga 64 %, kacang tanah hingga 15 % dan sayuran hingga 20-30 %. Dengan kandungan unsur kalium yang cukup tinggi, air kelapa dapat merangsang pembungaan pada anggrek seperti dendrobium dan phalaenopsis.

Mulai sekarang, cobalah untuk menyisihkan sedikit air kelapa yang kita minum untuk kita persembahkan kepada sahabat kita, anggrek tercinta. Slamat mencoba dan jangan lupa untuk melaporkan hasilnya sebagai evaluasi kepada teman-teman semua.
Salam anggrek’ers

(Dikutip dari http://ambardhi.com/anggrek/index.html)

ANTHURIUM KENAPA MEMPESONA?

ANTHURIUM KENAPA MEMPESONA?
Oleh admin

3819 klik Send this story to a friend Printable Version

Sebagai salah satu genus dari keluarga Arracae, anthurium daun memang memiliki banyak keunikan. Daunnya, tentu saja, menjadi pesona tersendiri. Tetapi lebih dari itu, daun anthurium sendiri ternyata memiliki banyak macam bentuk, warna, tekstur dan ketebalan daunnya. Antara lain, bentuk daun, yang mirip berbagai alat dapur, senjata maupun sayur-sayuran.

Klik untuk melihat foto lainnya...

Sebagai salah satu genus dari keluarga Arracae, anthurium daun memang memiliki banyak keunikan. Daunnya, tentu saja, menjadi pesona tersendiri. Tetapi lebih dari itu, daun anthurium sendiri ternyata memiliki banyak macam bentuk, warna, tekstur dan ketebalan daunnya.

BENTUK DAUN:
Yang membuat anthurium daun terasa mempesona, tak dapat dipungkiri adalah daun-daunnya yang lebar, dan lebat yang memberi kesan perkasa.

Dari segi morfologis (bentuk daun), bentuk daun anthurium ada yang berbentuk lanset seperti golok atau pedang, ada yang bulat, lonjong, bulat cekung seperti mangkok, atau piring; dan ada juga yang berbentuk bulat seperti sayur kol. Bahkan susunan daunnya pun masih bisa menggoda hati, karena bisa menyerupai wayang.

Gemulai daun tak kalah variatif. Ada yang lekuk daunnya mirip ular kobra, atau ular sanca bahkan ada pula yang mirip penari jaipong.

Beberapa jenis memiliki daun bergelombang, atau lekuk di bagian tepinya. Sehingga menyerupai keris atau alun gelombang laut.

Betapa pun tanaman Anthurium yang disebut prima, adalah yang memiliki daun-daun yang mulus. Artinya tidak ada yang cacat, baik sobek atau hangus oleh sinar matahari. Daun-daunnya pun harus tumbuh roset, dan kompak.

Susunan daun juga harus membentuk trap atau tingkatan; semakin tinggi tanaman, daun mudanya harus semakin lebar disbanding daun-daun yang tumbuh sebelumnya.

Daun-daun anthurium jenis ini bisa mencapai panjang antara 20 sampai 50 cm, dan lebarnya mulai dari 3 sampai 150 cm.

WARNA DAUN:
Daun anthurium, umumnya berwarna hijau. Ada yang hijau muda, atau hijau pupus dan hijau tua. Pada beberapa kasus, daun anthurium bisa bermutasi atau berubah warna menjadi warna di luar hijau, seperti kuning. Biru/ kebiruan atau merah. Ada juga ditemui, anthurium-anthurium berdaun varigata: warna daun seperti warna adonan cat dari warna hijau dengan putih atau daun hijau dengan totol-totol putih seperti anjing dalmation.

CORAK DAUN:
Tesktur daun-daun anthurium juga tak kalah memikat. Daun-daun anthurium punya urat-urat atau tulang daun yang menonjol, tak ubahnya seperti urat nadi pada tangan-tangan yang gempal menyiratkan keperkasaan.

Namun ada juga yang memiliki tekstur seperti kulit jeruk, atau jahitan pada celana blue jeans.

Pada spesies tertentu, tekstur daun ada juga yang menyerupai sayur sawi, atau daun jati; sementara ada juga yang teksturnya mirip seperti kulit ular.

(Dikutip dari buku Pesona Anthurium Daun, karangan Kurniawan Junaedhie, Agromedia Pustaka, 2007)

ARTI BONGGOL PADA AGLAONEMA

ARTI BONGGOL PADA AGLAONEMA
Oleh admin
Minggu, 18-Maret-2007, 04:12:03 2918 klik Send this story to a friend Printable Version

Kita sering terkecoh, saat membeli aglaonema mahal, ternyata --setelah kita bongkar-- tidak punya bonggol, kecuali hanya beberapa helai akar. Bonggol, ternyata penting. Padahal ada satu bagian lain yang tak kalah pentingnya, khususnya untuk tanaman aglaonema, yakni bonggol.Bonggol terletak di bawah daun paling bawah, atau di atas tumbuhnya akar.

Klik untuk melihat foto lainnya...

Orang selalu menyebut bagian dari tanaman aglaonema hanya terdiri dari: akar, batang, daun, dan paling banter bunga, buah atau biji. Padahal ada satu bagian lain yang tak kalah pentingnya, khususnya untuk tanaman aglaonema, yakni bonggol.

Bonggol terletak di bawah daun paling bawah, atau di atas tumbuhnya akar.
Bonggol disebut panjang jika panjangnya sedikitnya 5 cm. Sebaliknya disebut pendek, jika panjangnya hanya 1-2 cm.

Apa yang menyebabkan bonggol menjadi hal yang penting?

Bonggol terdiri dari ruas-ruas. Ruas-ruas itulah yang kelak memunculkan anakan-anakan baru aglaonema. Jika bonggol pendek atau tidak ada sama sekali, otomatis peluang memperoleh anak dari aglaonema menjadi sulit. Bahkan kemungkinan besar Anda akan memperoleh tanaman aglaonema yang kurang sehat, Sebaliknya jika bonggol panjang, yang ditandai dengan banyaknya ruas, kita bisa berharap, aglaonema tersebut akan produktif menghasilkan anakan-anakan baru.

Atau kalau ada waktu, potong bonggol itu sekitar 2 cm, dan tanam, untuk menghasilkan tanaman baru.

Harga aglaonema tidak murah. Karena itu, disarankan, -- seperti sudah disinggung pula di bagian lain buku ini-- sebaiknya Anda tidak perlu segan-segan apalagi malu meminta penjualnya, untuk mengeluarkan tanaman yang Anda beli dari dalam pot, untuk melihat kondisi bonggolnya.

(Dikutip dari buku Panduan Praktis Perawatan Aglaonema, karangan Kurniawan Junaedhie, penerbit PT Agromedia Pustaka, 2006)

KHASIAT DI BALIK TANAMAN HIAS

KHASIAT DI BALIK TANAMAN HIAS
Oleh admin

4599 klik Send this story to a friend Printable Version

INDONESIA merupakan negara yang dikenal memiliki keanekargaman hayati. Dari sekian juta tanaman yang dapat tumbuh di Indonesia, banyak di antaranya yang dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Tanaman hias memiliki keindahan, baik pada bunga, daun maupun pada keseluruhan bagian tanaman. Tanaman hias ini umumnya digunakan orang untuk meningkatkan kenyamanan hidup serta menciptakan lingkungan yang bersih dan segar.

Klik untuk melihat foto lainnya...

BEBERAPA jenis tanaman hias memiliki fungsi ganda, yaitu selain sebagai tanaman hias juga sebagai obat untuk beberapa penyakit yang lazim ditemukan di kalangan masyarakat. Manfaat masing-masing tanaman hias tersebut tidak sama karena kandungan di dalamnya juga berbeda. Dengan kandungan yang berbeda tersebut, dapat dibuat ramuan obat yang berasal dari satu tanaman atau dari beberapa tanaman.

Rabuam obat ini dibuat dengan cara yang sederhana. Jika digunakan sesuai aturan, ramuan ini tidak akan menimbulkan efek samping. Di bawah ini dipaparkan beberapa tanaman hias yang dapat digunakan untuk ramuan obat.

1. Bakung putih (crinum asiaticum linn)
Tanaman hias berbunga putih ini mengandung zat alkaloida (likorin) yang berkhasiat menyembuhkan penyakit frambusia. Ramuannya, tumbuk hingga halus 20 buah bakung putih dan 2 cangkir beras merah. Tambahkan air secukupnya dan masak hingga mendidih. Ramuan digunakan untuk mengusap bagian tubuh yang terkena frambusia. Lakukanlah 2-3 hari sekali.

2. Cocor bebek (kalanchoe pinnata)
Tanaman hias ini mengandung appelzuur, damar, zat lendir, magnesium malat, kalsium oksalat, asam formiat, dan tannin. Berkhasiat menyembuhkan sakit kepala, batuk, sakit dada, borok, dan penyakit kulit lainnya, menyembuhkan demam, memperlancar haid yang tidak teratur, obat luka, serta bisul.

Ramuan untuk sakit kepala, batuk, sakit dada, dan borok, daun cocor bebek secukupnya digiling hingga halus dan tempelkan pada bagian yang sakit. Sedangkan untuk obat demam, rebus lima lembar daun cocor bebek dengan 2-3 gelar air. Daun direbus selama 30 menit dengan api kecil, minum air rebusan dua kali sehari. Bisa juga daun dipotong-potong tanpa direbus kemudian tempelkan pada perut.

Untuk obat haid yang tidak teratur, giling halus 10 lembar daun cocor bebek, 5 jari labu air, 5 buah majakan, 1 buah mentimun, 10 lembar daun dadap srep, 10 lembar daun sambaing colok, tambahkan air garam secukupnya. Kemudian diusapkan ke perut, lalu balut dan lakukan dua kali sehari.

Untuk obat luka, cuci 10 lembar daun cocor bebek, giling sampai halus, tambahkan 1 sendok makan air kapur sirih. Usapkan pada luka dan bebat dengan kain bersih. Lakukan dua kali sehari. Sedangkan untuk obat bisul, cuci enam lembar daun cocor bebek dan giling sampai halus. Tambahkan air garam secukupnya. Usapkan pada bisul dan sekelilingnya, kemudian balut. Lakukan 1-2 kali sehari sampai sembuh.

3. ”Jawer kotok” (coleus atropurrieus)
Tidak semua jenis jawer kotok berkhasiat obat. Jawer kotok yang berkhasiat obat adalah yang daunnya berwarna cokelat merah tua polos. Daun jawer kotok mengandung zat alkaloida, mineral, minyak terbang, dan zat pati. Tanaman ini dapat mengobati radang telinga, keputihan, dan wasir. Ramuan untuk radang anak telinga, cuci 1/2 genggam daun jawer kotok, giling sampai halus, tambahkan tiga sendok makan air masak, peras, dan saring. Air perasan diteteskan pada anak telinga yang sakit 3-6 kali sehari.

Ramuan untuk keputihan, cuci 2/3 genggam daun jawer kotok, rebus dengan tiga gelas air bersih hingga hanya tersisa 3/4 gelas. Saring air rebusan setelah dingin. Minum air rebusan bersama madu tiga kali sehari. Sedangkan ramuan obat wasir, rebus 12 lembar daun jawer kotok dengan dua gelas air hingga mendidih dan tersisa satu gelas. Minum sekali sehari.

4. Kembang sepatu (hibiscus rosa-sinensis linn)
Bunganya mengandung hibiscetin, sedangkan batang dan daunnya mengandung kalsium oksalat, peroksidase, lemak, dan protein. Berkhasiat mengobati bronchitis, gonorhoea (kencing nanah), haid tidak teratur, obat sakit panas, demam pada anak-anak, sariawan, batuk, gondok, dan sakit kepala.

Ramuan untuk bronchitis, cuci dua kuntum bunga kembang sepatu, lalu tumbuk sampai halus. Beri 3/4 gelar air masak dan sedikit garam. Aduk ramuan tersebut hingga merata, lalu peras dan saring. Minum dua kali sehari. Atau bisa juga dengan ramuan, rebus 2-3 kuntum bunga kembang sepatu dengan 2 gelar air sekira 15 menit, kemudian saring. Air rebusan yang telah disaring diminum dua kali sehari.

Ramuan untuk kencing nanah, cuci enam kuntum bunga kembang sepatu, rebus dengan tiga gelas air hingga airnya tersisa 3/4 gelas. Setelah itu, saring dan didiamkan (diembunkan) selama satu malam. Minum dengan madu tiga kali sehari sebanyak 1/2 gelas.

Ramuan untuk haid tidak teratur, cuci tiga kuntum bunga kembang sepatu, lalu giling hingga halus. Tambahkan satu gelas air masak dan sedikit cuka. Selanjutnya peras dan saring. Minum 2-3 kali sehari sebanyak 1/2 gelas.

Ramuan untuk sakit panas, tumbuk akar kembang sepatu secukupnya hingga halus, rebus dengan tiga gelas air mendidih sekira 30 menit, lalu saring. Air rebusan diminum tiga kali sehari sebanyak satu gelas.

Ramuan untuk demam pada anak-anak, lumatkan daun kembang sepatu segar secukupnya dengan sedikit air. Lumurkan di seluruh badan 2-3 kali sehari. Ramuan untuk sariawan dan batuk, rebus daun kembang sepatu secukupnya dalam tiga gelas air mendidih selama 15 menit, lalu saring. Air rebusan diminum tiga kali sehari.

Ramuan untuk gondok, siapkan akar kembang sepatu secukupnya dan air secukupnya. Akar diserbukkan dan direbus dalam air mendidih selama 1/2 jam. Kompreskan pada bagian yang sakit 2-3 kali sehari. Ramuan untuk sakit kepala, serbuk daun kembang sepatu direbus selama 1/2 jam dan dikompreskan pada dahi.

5. Kenanga (canangium odoratun baill atau cananga odorata)
Tanaman hias ini mengandung minyak terbang. Berkhasiat mengobati penyakit kudis. Untuk membuat ramuannya, siapkan 3 buah kulit batang kenanga sebesar jari tangan, 1 sendok makan minyak kelapa, dan 2 sendok teh minyak kayu putih. Kulit batang dicuci, lalu ditumbuk sampai halus. Selanjutnya campur dengan minyak kelapa dan minyak kayu putih. Gosokkan dua kali sehari pada kulit yang terserang kudis.

6. Mawar (rosa damascena mill).
Bunga mawar wanginya harum karena adanya minyak atsiri di dalamnya. Minyak atsiri ini mengandung zat sitrat, sitronelol, geraniol, linalol, nerol, eugenol, feniletilalkohol, farnesol, dan nonilal-dehida. Berkhasiat untuk mengobati gigitan serangga berbisa, gabag (morbili), dan jerawat.

Ramuan untuk gigitan serangga berbisa, siapkan 1 kuntum bunga mawar, 10 kuntum bunga melati, 2 kuntum bunga kenanga, dan 1 sendok teh minyak kelapa. Bunga dicuci bersih, lalu digiling sampai halus. Remaslah campuran ketiga bunga tersebut dengan minyak kelapa. Ramuan dioleskan pada luka bekas gigitan atau sengatan serangga, lalu dibalut.

Ramuan untuk gabag, cuci 15 kuntum bunga mawar, kemudian rebus dengan tiga gelas air hingga tersisa 3/4 gelas. Setelah itu disaring. Air mawar ini diminum tiga kali sehari. Ramuan untuk jerawat, rebus bunga mawar secukupnya dengan sedikit air. Setelah itu, air mawar yang telah disaring sebanyak dua sendok dicampur dengan satu sendok teh serbuk belerang. Oleskan pada malam hari sebelum tidur pada kulit yang terkena jerawat.

7. Melati (jasminum sambac)
Melati mengandung zat-zat bensil, livatilasetat, dan indol. Berkhasiat untuk mengurangi produksi ASI, mengobati sakit mata, bengkak akibat sengatan lebah, demam, sakit kepala, sesak napas, dan jerawat. Ramuan untuk mengurangi produksi ASI, tumbuk satu genggam daun melati sampai halus. Tempelkan di sekitar payaduara setiap pagi sebelum mandi.

Ramuan untuk mata merah atau bengkak, tumbuk satu genggam daun melati hingga halus. Tempelkan pada dahi. Bila sudah kering, ganti dengan bahan ramuan yang baru. Ramuan untuk bengkak akibat sengatan lebah, remas-remas satu genggam bunga melati sampai halus. Tempelkan pada bagian yang terkena sengatan lebah.

Ramuan untuk demam dan sakit kepala, satu genggam daun melati dan 10 bunga melati diremas-remas dengan tangan, lalu rendam dalam air secukupnya. Air rendaman digunakan untuk mengompres dahi. Ramuan untuk sesak napas, rebus 10 lembar daun melati dalam tiga gelas air sampai mendidih dan tersisa dua gelas. Setelah dingin, air rebusan disaring. Tambahkan sedikit garam. Minum dua kali sehari, pagi dan sore sebanyak 1/2 gelas.

Ramuan untuk jerawat, tumbuk 20 kuncup melati, 2 potong asam jawa yang lama dengan panjang 80 cm, belerang sebesar telur cecak hingga halus, lalu diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis. Gosokkan pada muka dua kali sehari.

8. Wijayakusumah (epiphylum sp.)
Kandungan di dalam tanaman ini belum pernah diteliti, namun telah terbukti dapat mengurangi rasa sakit dan mempercepat pembekuan darah sehingga tanaman ini berkhasiat untuk menyembuhkan luka. Adapun ramuannya, tumbuk satu helai daun wijayakusuma hingga halus. Oleskan pada luka, kemudian balut dengan perban.

9. Bunga matahari (helianthus annus)
Biji bunga matahari mengandung senyawa kelompok flavonoida, polifenol, betasitosterol, dan protaglandin. Berkhasiat untuk menurunkan demam. Adapun ramuannya, sangrai 100 g biji bunga matahari selama 15 menit kemudian ditumbuk hingga lumat. Tambahkan 1/2 gelas air, lalu aduk hingga menjadi adonan seperti bubur.

10. Kecubung (datura metel)
Tanaman ini mengandung alkaloid atau disebut hiosamin (atropin) dan skopolamin. Alkahoid ini bersifat racun sehingga pemakaiannya terbatas pada bagian luar. Biji kecubung mengandung hiosin dan lemak, sedangkan daunnya mengandung kalsium oksalat. Berkhasiat mengobati rematik, sembelit, asma, sakit pinggang, bengkak, encok, eksim, dan radang anak telinga.

Ramuan untuk rematik, tumbuk daun dan bunga kecubung secukupnya, bawang merah secukupnya, dan jahe secukupnya. Hasil tumbukan tempelkan pada bagian yang sakit. Ramuan untuk sembelit, dua lembar daun kecubung diolesi minyak kelapa lalu dipanggang di atas api hingga layu. Daun yang telah dipanggang tempelkan di bagian bawah perut. Lakukan 2-3 kali sehari. Ramuan untuk asma, iris halus beberapa lembar daun kecubung, jemur hingga kering. Daun dibuat lintingan, lalu diisap seperti mengisap rokok.

Ramuan untuk sakit pinggang, tumbuk 5-10 lembar daun kecubung yang berbatang ungu dan kapur sirih secukupnya hingga halus. Tempelkan pada pinggang yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari. Ramuan untuk bengkak, basahi daun kecubung dengan minyak kelapa kemudian dipanggang dan diremas. Tempelkan pada bagian yang bengkak 2-3 kali sehari. Ramuan untuk encok, cuci delapan lembar daun kecubung hitam dan giling sampai halus, kemudian diremas-remas bersama air kapur. Gosokkan pada bagian yang sakit dua kali sehari.

Ramuan untuk eksim, tumbuk 25 g daun kecubung, lalu beri minyak kelapa secukupnya. Lalu, panaskan. Ramuan untuk radang anak telinga, cuci 10 lembar daun kecubung lalu giling sampai halus. Remas gilingan daun tersebut dengan dua sendok makan minyak kelapa yang telah dihangatkan terlebih dahulu. Lalu, peras dan saring. Minyak perasan diteteskan pada anak telinga yang sakit, lakukan dua kali sehari sebanyak lima tetes.

11. Jengger ayam (celosia cristata)
Tanaman ini mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol yang berkhasiat mengobati penyakit kencing nanah. Rebus dua gugus bunga jengger ayam dengan tiga gelas air bersih hingga mendidih dan tersisa 3/4 gelas, lalu didinginkan. Cara pemakaian dapat diminum dengan gula 3 kali sehari. Selamat mencoba! (Rafira/dari berbagai sumber) ***

BERAGAM JULUKAN SI BONGGOL INDAH

BERAGAM JULUKAN SI BONGGOL INDAH
Oleh admin

5858 klik Send this story to a friend Printable Version

Adenium tidak hanya Adenium Grafting. Kini sudah banyak ragam dan jenisnya. Ada Arabicum, Thai Soco dan Somalense,misalnya untuk sekedar menyebut contoh. Arabicum saja ada banyak jenis: Yaman, Yak Saudi, RCN, Black Giant dlsb. Muncul pula Adenium Minisize, Batang Seribu, dan Pagoda. Ini kutipan dari majalah TRUBUS, sekadar untuk menyegarkan ingatan kita.

Klik untuk melihat foto lainnya...

Coba tanya arabicum pada hobiis adenium 3 tahun silam. Pasti jawabannya seragam:Itu jenis adenium bonggol yang banyak percabangan vertikal. Kini sebutlah sekali lagi kata arabicum. Beragam nama arabicum terlontar dari bibir mereka. Sebut saja ra chine pan dok, yaman dataran rendah,yaman dataran tinggi, golden crown, dan diamond crown. Adenium obesum yang semula digandrungi karena bunganya pun punya karakter bonggol beragam. Kini perburuan bonggol menjadi alternatif lain.

Sejak setahun terakhir nama arabicum akrab di telinga penggemar. Musababnya, spesies asal Yaman bersosok raksasa mulai muncul di arena kontes dengan jumlah berlimpah. Pada Surabaya Adenium Show, Oktober 2006, tercatat 15 peserta arabicum extralarge. Kontes di Bumi Serpong Damai, Tangerang, peserta arabicum besar melonjak jadi 21 peserta. Dari arena kontes muncul arabicum dengan karakter bonggol dan percabangan berbeda, tutur Aris Budiman, pemilik nurseri Watu Putih, Yogyakarta.

Keragaman kian banyak lantaran pekebun ramai menyemai biji arabicum sejak setahun terakhir. (Baca juga ARABICUM: SETELAH PAMOR ADENIUM GRAFTING REDUP?)

Fransiskus Kusdianto, pemilik Gama Cactus, di Semarang, membedakan arabicum menjadi 2 kelompok besar berdasarkan habitat aslinya di Yaman: dataran rendah dan dataran tinggi, serta 1 varian mutasi: ra chine pan dok. Yang disebut terakhir pertamakali dikoleksi Raja Fadh, penguasa Arab Saudi.

Belakangan penyebutan 3 varian itu tak lagi memadai karena penyilangan alami dan buatan selama hampir 30 tahun di Thailand dan Taiwan menghasilkan varian-varian baru. Lantaran itu Adeng -sapaan akrab Aris Budiman-membedakan arabicum berdasarkan karakter bonggol dan percabangan. Itu mengacu pada penamaan di Thailand dan sebutan lazim pemain adenium di Indonesia. Fenomena serupa terjadi pada Adenium obesum.

Berikut varian adenium berbonggol indah.

Yaman dataran rendah
Ciri utama Adenium arabicum asal dataran rendah Yaman ialah umbi besar. Jenis ini rajin bercabang dengan alur meliuk-liuk. Adeng membagi arabicum yaman dataran rendah menjadi 2:yang dikembangkan di Taiwan dan Thailand. Umumnya yang berasal dari Taiwan bentuk umbi agak melebar dan batang kecokelatan. Dari Thailand, umbi cenderung membulat seperti botol. Di Thailand jenis itu terkenal dengan sebutan petch banna dan thai socotranum.

Yaman dataran tinggi
Arabicum asal dataran tinggi Yaman umumnya berumbi pendek dan jarang melebar. Rumpun batang cenderung lurus dan vertikal. Dibandingkan dengan yaman dataran rendah, percabangan yaman dataran tinggi lebih sedikit. Sosok baru rimbun -dengan cabang dan ranting lengkap-setelah berumur di atas 20 tahun.

Ra chine pan dok
Ra chine pan dok kelainan dari arabicum yaman. Ia mempunyai sifat unggul dibanding yaman dataran rendah dan dataran tinggi. Pada umur yang sama, ra chine pan dok sudah memiliki batang, cabang, dan ranting yang lebih utuh, kata Andy Solviano Fajar, praktikus adenium dari Solo, Jawa Tengah. Ia juga dikenal dengan sebutan arabicum raja fadh karena awalnya dimiliki Raja Fadh, Arab Saudi. Penguasa negara minyak itu menghadiahkan ra chine pan dok pada Raja Bhumibol, Thailand. Di Tanah Siam, raja fadh menyebar ke berbagai pelosok.

Diamond crown
Di negeri Gajah Putih terjadi persilangan alami dan buatan antara yaman dataran rendah,yaman dataran tinggi, bahkan dengan ra chine pan dok. Dari sana muncul hasil persilangan istimewa, diamond crown.Tak jelas lagi darah mana yang dominan.Berumbi tinggi diwarisi dari yaman dataran rendah.Sementara rumpun batang lurus dari yaman dataran tinggi, ujar Adeng. Ciri yang menonjol: bonggol cenderung membulat dan tajuk membentuk sudut kemiringan 45o.

Golden crown
Si mahkota emas itu juga hasil persilangan antara yaman dataran rendah,dataran tinggi,dan ra chine pan dok. Umbi golden crown dan diamond crown sama-sama tinggi. Yang membedakan, umbi cenderung melebar. Tajuk membentuk sudut kemiringan 90o. Tanaman rajin bercabang dengan batang dan cabang agak meliuk-liuk. Golden crown lebih langka ketimbang diamond crown karena sulit dikawinkan.

Arabicum pagoda
Disebut demikian karena bentuk batang unik, seperti pagoda. Pangkal batang berdiameter besar, lalu sedikit demi sedikit mengecil sampai ke ujung. Dari sosoknya itu diduga arabicum pagoda memiliki darah Arabicum somalense. Trubus melihat jenis itu dikoleksi nurseri Nabanant di Pathum Tani dan nurseri Siam Adenium di Bangkok, Thailand.

Obesum batang seribu
Setahun terakhir obesum batang seribu menjadi jenis obesum yang paling banyak dicari. Dari kecil bonggol dan percabangan sudah menarik, ujar Adeng. Jenis ini tergolong langka. Dari 1.000 biji obesum asal Thailand yang disemai hanya 0,2%yang menjadi batang seribu.Pertumbuhannya lambat, tanaman berumur 2 tahun rata-rata tingginya 12 cm dengan diameter umbi 3-5 cm.

Obesum pagoda
Obesum pagoda disebut juga cabang seribu batang tunggal. Batang utama seperti pagoda, tetapi diselimuti banyak cabang. Ia jauh lebih langka ketimbang obesum batang seribu. Pertumbuhan lambat. Pada umur 2 tahun,tinggi hanya 30 cm dengan diameter umbi 5-6 cm.

Obesum mini size compacta
Ia istimewa karena bonggol, batang, dan cabang kompak meski sosoknya mini. Daun oval, tebal bergelombang. Karena sifatnya itu, ia disebut juga obesum super. Pertumbuhan lambat. Tanaman berumur 7 tahun tingginya hanya 25 cm dengan diameter bonggol 7 cm.

Socotranum
Jenis ini bukan tergolong spesies arabicum atau pun obesum. Habitat asli Adenium socotranum hanya ditemukan di Pulau Socotra,di selatan Lautan Hindia dan Semenanjung Arab.Ciri utamanya berbatang tunggal,daun kecokelatan agak merah,dan batang agak cokelat. Ia baru memunculkan cabang setelah berumur ratusan tahun. Konon,ia termasuk spesies langka. Hingga saat ini, di Indonesia diduga hanya ada 100 tanaman.

Socotranum kerap disamakan dengan thai socotranum. Padahal,thai socotranum ialah sebutan untuk adenium yaman dataran rendah di Thailand. Konon, 7 tahun silam muncul adenium muda mirip socotranum di pameran Suan Luang. Nama socotranum pun melekat, meski ciri-cirinya berbeda dengan socotranum asli. Lantaran telanjur terkenal sebagai socotranum, nama itu tetap dipakai dengan menambah kata thai sebagai pembeda.(Destika Cahyana/Peliput:Rosy Nur Apriyanti)

Dikutip dari majalah TRUBUS

TERATAI, SI CANTIK BERKHASIAT

TERATAI, SI CANTIK BERKHASIAT OBAT
Oleh admin

2842 klik Send this story to a friend Printable Version

Teratai (Nymphaea sp) adalah tanaman air yang sangat diminati para pencinta tanaman hias karena sosoknya yang natural, eksotis dan dekoratif sehingga dapat menjadikan taman lebih semarak sekaligus menyejukkan pandangan. Teratai sering disebut Seroja atau Padma, di Eropa juga disebut Water Lily karena bunganya mirip bunga Lily.

Teratai (Nymphaea sp) adalah tanaman air yang sangat diminati para pencinta tanaman hias karena sosoknya yang natural, eksotis dan dekoratif sehingga dapat menjadikan taman lebih semarak sekaligus menyejukkan pandangan. Teratai sering disebut Seroja atau Padma, di Eropa juga disebut Water Lily karena bunganya mirip bunga Lily.

Selain berbunga cantik, ternyata tanaman ini juga sering digunakan sebagai bahan pangan dan obat. Hampir seluruh bagian tanamannya dapat
dimanfaatkan. Dalam pengobatan tradisional Cina, daun teratai dipercaya dapat menurunkan panas, menyembuhkan sakit kepala dan diare. Caranya adalah dengan merebus 4-5 lembar daun teratai dengan air, lalu air rebusannya diminum.

Abu daun teratai mengandung efek homeostatik, yaitu kemampuan untuk mengembalikan kondisi tubuh ke keadaan normal, dan dipercaya dapat menghentikan pendarahan pada paru-paru, hidung dan rahim.

Selain daun, biji teratai juga bermanfaat untuk kesehatan jantung, limpa dan ginjal. Biji teratai biasa digunakan dalam membuat aneka kue, minuman atau bubur. Biji teratai juga mengandung efek astringen sehingga bermanfaat untuk mengobati diare dan juga mengandung efek sedatif sehingga berguna untuk mengatasi insomnia dan palpitasi (detak jantung cepat).

Aroma bunga teratai yang harum banyak digunakan dalam pengobatan energi bunga (flower's Bach Remedies). Aroma teratai meningkatkan vitalitas dan mempunyai efek menenangkan. Sumber lain mengatakan, rebusan bunga teratai dapat digunakan sebagai pereda pendarahan dan menyembuhkan radang kulit bernanah.

Selain daun dan biji, umbi teratai biasa diolah menjadi acar, tumisan, keripik dan dodol. Umbi teratai juga berkhasiat meredakan demam, tekanan darah tinggi dan wasir.

(Dikutip dari: http://mediasehat.com/)

ADENIUM-ADENIUM LANGKA,

ADENIUM-ADENIUM LANGKA, BERHARGA PULUHAN JUTA
Oleh admin

22484 klik Send this story to a friend Printable Version

Adenium grafting yang hanya mengandalkan bunga memang menarik. Tapi jika Anda jeli, masih banyak bisa ditemukan adenium-adenium 'aneh' yang menggoda hati. Harganya bisa mencapai puluhan juta, mengingat ketersediaan barang sangat langka. Pemilik adenium langka biasanya menjadi buah bibir di mana-mana. Tidak aneh.

Klik untuk melihat foto lainnya...

Adenium grafting yang hanya mengandalkan bunga memang menarik. Tapi jika Anda jeli, masih banyak bisa ditemukan adenium-adenium 'aneh' yang menggoda hati. Harganya bisa mencapai puluhan juta, mengingat ketersediaan barang sangat langka. Pemilik adenium langka biasanya menjadi buah bibir di mana-mana. Tidak aneh. Berikut beberapa di antaranya:

Mutasi
The peach yang berwarna kejinggaan bersalin rupa jadi berbercak merah di atas dasar jingga. Boleh jadi, inilah jenis Adenium obesum yang paling sering bermutasi. Warna merah mulai dari berupa titik sampai polesan yang hampir Menutupi warna jingga. Bila dalam satu tanaman ada bunga normal dan bunga mutasi, hasilnya jadi tanaman menarik.***

Daun Albino
Perubahan warna tak melulu di bunga. Adenium obesum jenis ini diketahui dimiliki Handhi di Tangerang. Selain warna bunga, daun juga bermutasi. Helaian yang mestinya hijau, melulu putih seperti albino. Handhi mengaku, mendapatkan dari Thailand setahun silam. Yang istimewa putihnya daun stabil dan tanaman sehat. Terkadang dari 1.000 semaian biji memang ada 1-2 tanaman albino. Tapi umur 3 bulan mati karena daun terbakar, tutur pemilik nurseri Rumah Pohon itu.***

Bonggol Emas
Inilah salah satu mutasi terlangka: adenium bonggol emas. Menurut Aris Budiman (pemerhati Adenium, red) di Yogyakarta, peluang mendapatkannya 1:1.000.000. Di tanahair, hanya segelintir yang memiliki. Tercatat 11 bonggol emas dikoleksi kolektor di Depok, Yogyakarta, Pati, dan kolektor di Jawa Timur. Satu pohon milik Drs Sonny Wagino di Ngawi juga berdaun variegata. Ini jenis lebih langka.***

SIRIH MERAH ATASI DIABETES MELITUS DAN TUMOR

SIRIH MERAH ATASI DIABETES MELITUS DAN TUMOR
Oleh admin

9800 klik Send this story to a friend Printable Version

Tanaman Sirih Merah memang bagus untuk dipajang sebagai tanaman hias. Tapi diam-diam, juga ampuh untuk menyembuhkan berbagai penyakit serius. Antara lain, Diabetes Melitus, jantung koroner dan tumor. Nah lo. Bagaimana menggunakannya? Bagaimana cara memperbanyaknya? Berikut artikel yang layak Anda baca.

Klik untuk melihat foto lainnya...

Warga Karangjati, Yogyakarta, ini sudah dua tahun lamanya menderita penyakit diabetes melitus (DM). Berbagai cara pengobatan, baik medis maupun tradisional, telah dijalaninya tapi belum memberikan hasil yang memuaskan. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Bambang Sadewo, seorang praktisi kesehatan dan produsen jamu, yang menyarankan minum ekstrak sirih merah. Sedikit demi sedikit penderitaannya pun jauh berkurang.

Atasi Aneka Penyakit

Setelah seminggu mengonsumsi sirih merah dalam bentuk kapsul, Susmiarto merasakan sakit yang luar biasa di kakinya. Namun, pagi harinya rasa nyeri di kedua kakinya berkurang drastis. Tanda-tanda kesembuhan ini sangat melegakan hatinya karena luka mulai mengering dan berangsur-angsur sembuh.

Kesembuhan juga dialami Siska Ribowo, di Jakarta, yang mengidap tumor di bagian payudara. Beruntung, ibu penggemar tanaman hias mendapatkan info tentang khasiat sirih merah. Atas saran herbalisnya, ia pun mengonsumsi sirih merah dalam bentuk rebusan selembar daun segar per hari. Dua gelas air direbus sampai tinggal satu gelas. Air rebusan ini dibagi tiga dan diminum 3 kali sehari sebelum makan. Kini, ia terbebas dari ancaman tumor yang menurut diagnosis dokter sangat mungkin menjadi ganas atau kanker.

Khasiat tanaman cantik bernama sirih merah (Piper crocatum) ini memang mencengangkan banyak orang. “Selain DM dan tumor, sirih merah juga berkhasiat menyembuhkan penyakit jantung koroner, asam urat, hipertensi, peradangan organ tubuh (paru, ginjal, hati, dan pencernaan), serta luka yang sulit sembuh,” ujar Bambang Sadewo.

Segudang khasiat sirih merah itu disebabkan sejumlah senyawa aktif yang dikandungnya, antara lain flavonoid, alkoloid, polevenolad, tanin, dan minyak asiri. Senyawa flavonoid dan polevenolad bersifat antioksidan, antidiabetik, antikanker, antiseptik, dan anti- inflamasi. Sedangkan senyawa alkoloid mempunyai sifat antineoplastik yang juga ampuh menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.

Tanaman Pot

Pamor sirih merah sebagai herba yang berkhasiat memang baru terdengar dua tahun belakangan ini. Awalnya, tanaman berdaun hijau dengan semburat pink ini banyak dijadikan tanaman hias.

Adalah Bambang Sadewo, pemilik Klinik Herbal Center, Yogyakarta, yang mempelopori penggunaan sirih merah sebagai obat.

Bagi yang ingin sibuk, sirih merah kini tersedia dalam bentuk ekstrak, tunggal maupun dengan campuran herba lainnya yang dijual dengan harga Rp60.000/60 kapsul. Dalam bentuk segar, manfaat sirih merah juga dapat diperoleh dengan merebus sejumlah daun sirih segar yang cukup tua.

Sirih ini tidak sulit dibudidayakan. Bahkan dalam pot pun dapat tumbuh subur. Ia tidak menyukai panas maupun air yang berlebihan. Media tanamnya sederhana, yakni campuran kompos dan tanah dengan perbandingan 1 : 1. Tanaman disiram satu kali sehari, sedangkan untuk menghindari panas yang terlalu terik atau guyuran air hujan berlebihan, pot bisa dipindah ke tempat yang aman.

Sirih merah dapat diperbanyak melalui cangkok. Medianya, kompos daun bambu yang dibungkus plastik bening. Semprot media cangkok satu kali sehari, dalam waktu 2—4 minggu, anakan sirih merah sudah bisa dipisahkan dari tanaman induknya.

KRISAN,

KRISAN, TANAMAN BUNGA YANG MEMIKAT HATI
Oleh admin

3771 klik Send this story to a friend Printable Version

Memandang bunga krisan atau seruni yang sedang mekar memang memanjakan mata. Tah salah jika bangsa di Eropa menyebutnya Chrysanthemum, bahasa Yunani yang berarti kuning megah. Bahkan bangsa Jepang mengangkat bunga ini sebagai bunga nasional.

Klik untuk melihat foto lainnya...

Memandang bunga krisan atau seruni yang sedang mekar memang memanjakan mata. Tah salah jika bangsa di Eropa menyebutnya Chrysanthemum, bahasa Yunani yang berarti kuning megah. Bahkan bangsa Jepang mengangkat bunga ini sebagai bunga nasional.

Bunga yang diduga berasal dari pegunungan Pyrenea (perbatasan Spanyol dan Perancis) ini memiliki aneka warna, seperti putih, kuning, salem, merah, pink dan violet. Krisan juga mempunyai banyak variasi kelopak: tunggal dan bertumpuk dengan ukuran kecil hingga super besar. Keindahan krisan memikat banyak orang.

Di Indonesia krisan lebih popular sebagai bunga potong dan bunga siap pajang yang dijual dalam pot. Tanaman yang masih termasuk keluarga Compositae ini sedikit manja dan membutuhkan perawatan khusus. Masuk akal karena asal krisan dari daerah subtropik yang beriklim dingin, sekitar 17 - 24 derajat C.

Krisan biasanya dikembang biakan dengan biji yang sebagian besar didatangkan dari Belanda. Sejauh ini bibit asal biji masih menjadi pilihan utama karena hasil yang seragam, perakarannya kuat dan masa berbunga lebih panjang. Semaikan biji pada media sekam, pasir, tanah berhumus dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Agar media terbebas dari bakteri pembusuk, kukus media sebelum digunakan.

Setelah bibit muda memiliki 5-8 lembar daun, pindahkan ke dalam pot atau ke lokasi tanam. Pada masa pertumbuhan krisan harus diberi naungan dan sinar buatan selama 16 jam sehari. Saat kuntum bunga mulai bermunculan, cahaya harus dikurangi 8 jam sehari agar warna bunga tidak pudar dan tangkai bunga tidak memanjang.

Pemisahan anakan, sambung pucuk dan stek pucuk cocok untuk menanam krisan yang menggunakan media pot. Stek pucuk disarankan karena lebih cepat menghasilkan bunga dibandingkan bibit yang berasal dari biji atau pemisahan anakan. Caranya, potong pucuk sepanjang 5 - 6 cm. Untuk mempercepat keluar akar, olesi pangkal batang dengan zat perangsang akar/rootone. Tanam di media yang telah disiapkan.

Pada masa pertumbuhan (hingga dua bulan) beri pupuk lengkap seperti gandasil, hyponex atau complesal dengan kadar nitrogen tinggi. Ketika tanaman menampakkan kuntum bunga, gunakan pupuk dengan kadar P (fosfat) tinggi untuk merangsang munculnya kuntum bunga. Lakukan pemupukan pagi hari sebelum matahari tinggi agar pupuk tidak menguap.

Tanaman krisan sangat rentan terhadap serangan hama. Kutu daun, ulat daun, karat daun dan busuk akar akibat jamur dan bakteri paling banyak dijumpai. Jaga kebersihan media dan lakukan penyemprotan fungisida seperti bonlate atau dithane M45 dan insektisida secara berkala.

TANAMAN KATUK

TANAMAN KATUK GAMPANG DITANAM, BANYAK GUNANYA
Oleh admin

3028 klik Send this story to a friend Printable Version

Katuk. Pernah dengar? Tak banyak mungkin yang melirik tanaman satu ini. Padahal, khasiatnya banyak. Dari segi keindahan pun, ia tak kalah dari tanaman hias lain. Bisa ditanam di pekarangan juga bisa dijadikan lalapan karena mengandung kandungan gizi.

Klik untuk melihat foto lainnya...

Tak banyak mungkin yang melirik tanaman satu ini. Padahal, khasiatnya banyak. Dari segi keindahan pun, ia tak kalah dari tanaman hias lain.

Tak selamanya pekarangan ditanami dengan tanaman hias yang sudah kesohor. Ada kalanya, justru tanaman yang "biasa-biasa" saja dan asing yang dipilih untuk menjadi penghuninya. Salah satu alasannya adalah karena tanaman itu punya potensi dan manfaat. Katuk, misalnya.

Tanaman bernama latin sauropus androgunus ini oleh orang Minangkabau disebut dengan "simani." Sementara di Jawa, selain disebut katuk, tanaman ini juga dinamakan "katukan" atau "babing." Orang Madura menyebutnya "kerakur" dan orang Bali lebih mengenalnya dengan "kayumanis."

Tanaman katuk sesungguhnya sudah dikenal nenek moyang kita sejak abad 16. Sayangnya, di masa berikutnya, ia kurang mendapat tanggapan. Padahal, tanaman ini memiliki potensi besar. Salah satu contohnya, masyarakat Desa Benteng Kecamatan Ciampea Bogor berhasil menjual daun katuk dalam kemasan plastik ke sebuah supermarket dan pasar lainnya dengan harga per-kilo seribu rupiah. Selain itu, masih banyak manfaat lain.

Sampai sekarang, dikenal 2 jenis tanaman katuk, yakni katuk merah yang masih banyak dijumpai di hutan belantara. Sebagian pehobi tanaman hias mencoba menanamnya, karena tertarik pada warna daunnya yang hijau kemerah-merahan. Jenis kedua adalah katuk hijau, yang kini diusahakan orang, terutama dimanfaatkan daun-daunnya. Ini karena pertumbuhan daun katuk hijau lebih produktif ketimbang katuk merah.

BERTANAM DI PEKARANGAN
Katuk termasuk tanaman merumpun, berbentuk perdu dengan ketinggian sekitar 3 - 5 meter. Batangnya tumbuh tegak dan berkayu. Jika ujung batang dipangkas, akan tumbuh tunas-tunas baru yang membentuk percabangan. Daunnya kecil-kecil mirip daun kelor, berwarna hijau. Katuk termasuk tanaman yang rajin berbunga. Bunganya kecil-kecil, berwarna merah gelap sampai kekuning-kuningan dengan bintik-bintik merah. Dari bunga bisa menjadi buah kecil-kecil berwarna putih.

Tanaman katuk bisa pula dipajang di halaman sebagai tanaman hias, entah sebagai tanaman hias peneduh atau tanaman hias berbunga. Caranya, cangkul tanah pekarangan sampai gembur, dan biarkan selama sekitar 2 minggu. Buatlah bedengan-bedengan, dan tambahkan pupuk kandang sebanyak 2 kg/m2. Sementara itu, siapkan bibit berupa stek batang. Cara membuat bibit, pilih batang yang sehat, lalu potong-potong sekitar 30 - 40 cm, dan bersihkan daunnya. Jika memungkinkan, pangkal stek diolesi hormon Rootone untuk mempercepat tumbuhnya akar.

Stek ditanam pada tanah bedengan, dan tancapkan sedalam 5 - 10 cm, dengan jarak 20 x 20 cm. Padatkan tanah di sekeliling pangkal batang stek, lantas siram sampai cukup basah. Setelah berumur sebulan, beri pupuk Urea sebanyak setengah sendok makan per tanaman. Kemudian, setiap bulan berikutnya, beri setengah sendok makan pupuk Urea plus seperempat sendok makan KCl per tanaman. Daun pun akan tumbuh produktif, menghijau, dan segar. Daun bisa dipetik saat tanaman berumur 4 bulan. Pemetikan bisa dilakukan setiap bulan.

DARI ASI HINGGA PEWARNA ALAMI

Daun katuk ternyata kaya kandungan gizi. Dibandingkan daun pepaya dan daun singkong, kandungan kalori, protein dan karbohidrat daun katuk 'nyaris' setara. Bahkan, kandungan zat besi daun katuk lebih unggul ketimbang daun pepaya dan daun singkong. Selain itu, juga kaya vitamin A, vitamin B1 dan vitamin C (lihat tabel). Di samping kaya protein, lemak, vitamin dan mineral, daun katuk juga memiliki kandungan tanin, saponin falvon/oid, dan alkaloid papaverin, sehingga sangat potensial untuk dijadikan bahan pengobatan alami.

Salah satu manfaat daun katuk adalah untuk melancarkan produksi air susu ibu (ASI), karena mengandung senyawa asam seskuiterna. Selain melancarkan ASI, daun katuk juga punya beberapa manfaat, antara lain:

1. Frambusia
Dinamakan penyakit frambusia, karena bentuk dan rupa penyakit ini mirip dengan buah frambus. Penyakit frambusia atau patek atau puru, banyak terdapat di tempat-tempat yang sukar mendapatkan air bersih. Penyakit ini gampang menular. Untuk mengobatinya, siapkan seperempat genggam daun katuk yang telah dicuci bersih dan digiling sampai halus. Tambahkan seperempat cangkir air masak dan sedikit garam, lalu aduk sampai merata. Berikutnya, peras dan saring. Air perasaan diminum, sedangkan ampasnya digosok-gosokan pada bagian badan yang terserang frambusia. Lakukan 2 kali sehari hingga sembuh.

2. Sembelit
Sembelit merupakan "gejala" dari suatu penyakit. Penyebabnya banyak, seperti terlalu lama duduk, kurang minum air, menahan-nahan buang air besar, serta adanya ketidak lancaran kerja hati dan kandung empedu. Untuk mengusir sembelit, siapkan 200 gram daun katuk yang segar, lalu bersihkan. Rebus dengan segelas air selama 10 menit, lalu saring. Minum air hasil saringan tersebut secara teratur.

3. Borok
Penelitian menunjukkan, pada ekstrak daun katuk ditemukan zat penghambat pertumbuhan bakteri escheria coli, staphylococcus aureus, dan salmonella typhosa. Itu berarti, ekstrak daun katuk bisa menyembuhkan borok. Siapkan segenggam daun katuk, lalu cuci dan lumatkan. Tempelkan lumatan daun katuk pada bagian badan yang terserang borok.

4. Pewarna Alami
Daun katuk ternyata bisa juga dipakai sebagai pewarna alami pengganti pewarna yang mengandung zat kimia. Contohnya pada industri tape ketan yang berwarna hijau. Caranya, cuci bersih daun katuk, tambahkan sedikit air, lalu peras. Hasilnya adalah sari daun katuk. Campur atau larutkan sari daun katuk bersama beras ketan bahan tape.

LALAP DAN MINUMAN
Daun katuk bisa dikonsumsi sebagai lalapan, sayuran maupun minuman. Bagaimana caranya?

1. Lalap
Pilih 50 gram daun katuk yang mulus dan segar, bersihkan dari tangkai-tangkainya, lalu cuci bersih. Sementara itu, didihkan segelas air dan tambahkan seperempat sendok teh garam. Masukkan daun katuk ke dalam air yang mendidih, aduk-aduk, lalu tutup selama sekitar 3 - 4 menit. Setelah itu, angkat dan tiriskan. Untuk menambah rasa sedap, sajikan lalap daun katuk dengan 3 sendok makan sambal kacang.

2. Sayur Menir
Sediakan 50 gram daun katuk, 50 gram jagung madu yang telah diiris-iris, dan 1,5 gelas air. Untuk bumbunya terdiri atas: setengah ruas jari kelingking temukunci, selembar daun salam, 1 siung bawah merah, 1 siung bawang putih, seperempat sendok teh gula pasir, dan seperempat sendok teh garam.

Caranya, bersihkan daun katuk dari tangkai dan kotorannya, lalu rebus irisan jagung muda bersama bumbu yang sudah dilembutkan. Masukkan daun katuk ke dalam rebusan jagung muda, aduk-aduk, dan tutup. Biarkan selama 5 menit, lalu angkat. Nah, kini sayur daun katuk siap disantap.

3. Minuman
Ambil 300 gram daun katuk yang segar dan bersih, kemudian rebus dengan 1,5 gelas air selama 15 menit. Saring air rebusan, dan minum air hasil saringan tersebut. ***

(Dikutip dari Tabloid NOVA, Ir. Hieronymus Budi Santoso)

MEMILIH POT UNTUK ANTHURIUM

MEMILIH POT UNTUK ANTHURIUM ANDA
Oleh Admin/ MG
Sabtu, 05-Mei-2007, 19:48:55 3709 klik Send this story to a friend Printable Version

Anthurium sangat pantas ditanam sebagai tanaman hias dalam pot (pot plant). Keuntungannya, tanaman bisa dipindah-pindahkan penempatannya. Repotnya, ada yang berat ada yang enteng. Ada yang banyak lubang ada yang sedikit lubang. Mana yang pas?

Klik untuk melihat foto lainnya...

Anthurium sangat pantas dan cocok ditanam sebagai tanaman hias dalam pot (pot plant) dibanding ditanam di tanah atau di kebun. Sebagai tanaman pot, kita punya keuntungan khusus. Tanaman bisa dipindah-pindahkan penempatannya, sesuai keinginan kita.

Penempatan tanaman di pot yang pas, niscaya juga akan meningkatkan penampilan anthurium. Wajar, jika penanaman di pot tidak boleh dianggap sepele.

Dengan kata lain, pot tidak boleh dianggap sekadar wadah untuk menampung media dan menaruh tanaman. Persisnya, pot harus dianggap sebagai elemen penting agar tanaman enak dipandang mata.

Jenis Pot:
Ada banyak pilihan pot, Masing-masing ada segi plus-minusnya.
Pot plastik. Lebih awet, ringan, dan harga relatif lebih murah. Mudah diperoleh. Warna, bentuk dan ukuran beragam. Itu keuntungannya. Minusnya, pot plastik tidak memiliki pori-pori yang menjamin air dapat tetap meremebes keluar jika terlalu jenuh. Hal itu membuat aliran udarta dalam media tanam juga jadi kurang lancer. Efeknya, suhu dalam pot gampang naik sehingga bisa mengganggu kesehatan anthurium.

Pot porselen atau tembikar. Harga relatif lebih mahal. Tidak mudah diangkat, karena berat. Pot ini juga tak memiliki pori-pori di dindingnya. Keuntungannya, pot keramik beragam, dari yang polos sampai yang bercorak. Suka tidak suka, anthurium akan tambah berwibawa ditaruh di pot keramik.

Pot semen. Pot semen kaya akan bentuk dan biasanya diberi ornament seperti pecahan kaca, kulit kerang atau kerikil. Dinding berpori-pori, sehingga jika air berlebih bisa keluar. Repotnya, bobotnya biasanya berat. Dibutuhkan beberapa orang untuk mengangkatnya.

Pot tanah liat. Dindingnya berpori-pori, menjamin air tidak akan berlebihan di dalam media sehinga suhu udara di dalam media juga stabil. Kelebihan lain, pot tanah liat tidak berat dan harganya relatif lebih murah. Celakanya, pot tanah liat sangat rentan, dan mudah pecah. Salah-salah angkat, pot pecah, media tanam berantakan dan tanaman rusak.

Memilih Pot yang Proporsional:
Rumus yang harus kita pegang dalam memilih pot untuk anthurium adalah proporsionil agar tanaman enak dilihat. Tentu sangat tidak porporsional dan kurang estetis, jika anthurium yang tinggi daunnya mencapai 1 meter, ditanam dalam pot berdiameter 40 cm. Atau sebaliknya, sangat tidak pantas, anthurium yang panjang daunnya ‘hanya’ 30 cm, ditempatkan di pot berdiameter 45 cm.

Ada jenis anthurium yang keunggulannya terletak pada bentangan daun-daunnya yang mengembang seperti sayap burung. Untuk anthurium jenis ini, seyogyanya gunakan rumus sbb: Jika diameter bentangannya mencapai 1 meter, pilih diameter pot yang berukuran lebih kecil sekitar 20 persen dari bentangan daun tersebut. Jadi pot yang pas, adalah yang berdiameter 80 cm. Jika bentangan daunnya hanya 60 cm saja, maka gunakan pot berdiameter 35 atau 40 cm. Begitu seterusnya.

Untuk jenis-jenis anthurium tertentu, pot yang simetris dan proporsional saja belum cukup. Misalnya pada anthurium yang memiliki daun berjurai ke bawah seperti anthurium vetchii, kita masih harus menambah pilar di bawah pot, untuk memberi efek ekslusif pada sang anthurium.

Secara umum, untuk anthurium yang memiliki sosok gagah, akan lebih terlihat mempesona kalau ditaruh di pot dengan stegger pilar di bawahnya. Kesannya ekslusif.

(Dikutip dari buku PESONA ANTHURIUM DAUN, karangan Kurniawan Junaedhie, Penerbit Agromedia Pustaka, Jakarta)

MENYEMAI PACHYPODIUM

REPOTNYA MENYEMAI PACHYPODIUM


1881 klik Send this story to a friend Printable Version

Trend Pachypodium bukan main-main. Buktinya sejumlah 'selebritis' tanaman hias Indonesia sudah pandai menyemai dan memperbanyaknya. Bagi yang berniat, boleh baca tulisan berikut ini diam-diam juga. Siapa tahu, banyak manfaat didapat.

Klik untuk melihat foto lainnya...

Musnah sudah harapan Frans Kusdianto Wiratmahusada menuai laba cepat dari pachypodium. Puluhan ribu biji Pachypodium lamerei dan geayi malas tumbuh. Sejak semai butuh waktu 6-7 bulan sampai siap jual. Setelah 5 kali gonta-ganti media, tanaman siap jual lebih cepat: cukup 3-4 bulan.

Dua tahun penuh Frans menggonta-ganti media semai sampai menemukan ramuan paling pas: sekam bakar dan pasir malang berkomposisi 3 : 1 plus 5% dolomit. Menurut Frans komposisi itu mendekati habitat asli pachypodium. Di alam sukulen itu hidup di daerah gersang berbatu, berpasir, dan cenderung berkapur.

Frans yakin, sekam mampu menyerap asam berlebih, tak mudah lapuk, dan kadar organik rendah. Sementara porositas pasir malang cukup tinggi sehingga mencegah air tergenang. Pasir malang juga mengandung mineral yang berfaedah menguatkan dinding sel sehingga resisten serangan hama dan penyakit. Ketiga bahan itu diaduk rata dan ditaruh di atas tray plastik berlubang di bawahnya. Biji dipendam sedalam 0,5 cm. Setelah 2-3 bulan baru mulai disiram. Hasilnya 70% biji bersemai prima.

Komposisi media itu juga digunakan oleh para pekebun lain seperti Aris Budiman di Yogyakarta, Soeroso Soemopawiro di Jakarta, dan Temi Hernadi di Bandung. Lanny Lingga, pekebun di Bogor, Jawa Barat, memanfaatkan arang sekam, peatmoss, dan perlit. Lapisan arang sekam di permukaan atas; bawah, campuran peatmoss dan perlit yang berkelembapan tinggi. Dengan kelembapan tinggi, ia hanya menyiram sekali sepekan. Alumnus University of New South Wales itu membuat 2 lapisan agar tingkat kelembapan terkontrol. Campuran peatmoss dan perlit cenderung berkelembapan tinggi.

Lanny menyemai biji pachypodium dalam kompot styrofoam ukuran 40 cm x 50 cm. Populasinya 200 biji. Sebelum penyemaian Lanny merendam biji dalam air hangat suam kuku sekitar 40oC ditambah 10 cc zat perangsang tumbuh, selama 1 jam. Setiap 20 menit ia mengganti air agar tetap hangat. Kemudian biji direndam lagi dalam air bersih selama 1 jam. Dalam air bersih, perempuan 38 tahun itu menambahkan setetes giberelin per 200 ml. Setelah itu biji disebar dalam kompot. Dengan cara itu, tingkat perkecambahan biji mencapai 80%.

Lebih cepat
Persentase perkecambahan juga dipengaruhi faktor genetis. Jenis tertentu seperti brevicaule, misalnya, sohor sebagai biji yang sulit berkecambah. Persentasenya cuma 5%. Jenis densiflorum, horumbense, dan mikea mencapai 40%; soundersii dan geayi, 60%. Secara genetis persentase perkecambahan tertinggi terdapat pada jenis lamerei, sekitar 70-90%.

Hal lain yang mempengaruhi adalah lama penyimpanan biji. Semakin lama disimpan makin lama pertumbuhan. Sebab biji perlu penyesuaian untuk menghilangkan masa dorman. Pekebun lazim menggunakan giberelin untuk mempercepat hilangnya masa dorman. 'Paling lama benih disimpan 2 bulan untuk mendapatkan hasil maksimal,' kata Frans.

Pengemasan yang kurang baik juga mempengaruhi tingkat keberhasilan pertumbuhan. Plastik pembungkus sebaiknya divacum dan diberi pengering. Selama masa pengiriman seharusnya ada dalam refrigerator.

Menurut Lani, di daerah bersuhu tinggi seperti Semarang pertumbuhan pachypodium relatif cepat. Namun, pertumbuhan duri lambat dan bonggolnya tidak sebesar di daerah bersuhu dingin. Biasanya 6 hari pascasemai lahir daun. Namun, daun sejati baru muncul 4 hari kemudian. Dua bulan berikutnya pachypodium dapat dipindah dalam polibag dengan mengikutsertakan media semai ditambah sekam bakar.

Tanaman berduri itu bisa juga diperbanyak dengan setek. Sayangnya setek cenderung membuat bonggol tidak keluar, risiko kegagalan lebih besar, sulit keluar akar, bentuk tajuk kurang bagus, dan hasil perbanyakannya lebih sedikit. Jenis kristata biasa dilakukan grafting (sambung pucuk) karena merupakan jenis yang langka dan lambat pertumbuhannya. Penyambungan dilakukan dengan batang bawah jenis lamerei karena lebih mudah tumbuh. Tingkat kegagalan grafting relatif rendah. (Dyah Pertiwi Kusumawardani).


(Dikutip dari TRUBUS, dari judul "Supaya Generasi Baru Lahir Sempurna")

tips membeli anggrek

TIPS MEMBELI ANGGREK
Oleh admin
Kamis, 22-Nopember-2007, 21:14:26 1087 klik Send this story to a friend Printable Version

Memilih anggrek yang akan dibeli ternyata tidak mudah. Apa ciri anggrek yang sehat? Bagaimana pula memilih bibit anggrek yang ciamik? Bagaimana agar Phalaenopsis berbunga? Ini ada tips menarik untuk Anda, penggemar anggrek.

Klik untuk melihat foto lainnya...

Memilih anggrek yang akan dibeli :

1. Sehat dengan daun hijau sedang, mengkilat dan polos tanpa bercak.
2. Hindari tanaman yang terdapat bercak kuning atau cokelat pada daun dan batang, karena ada kemungkinan terserang penyakit.
3. Memiliki batang atau umbi semu (pseudobulb) yang gemuk, kuat dan polos tanpa bercak. Hindari batang/ pseudobulb yang berkerut (kemungkinan karena kekurangan air).
4. Memiliki anakan baru yang lebih banyak (untuk anggrek sympodial), sehingga jika yang dewasa mati, ada gantinya. Selain itu, peluang untuk berbunga juga lebih besar.
5. Memiliki bekas tangkai bunga lebih banyak, yang berarti anggrek tersebut tergolong rajin berbunga.
6. Bertangkai bunga utuh. Tangkai terpotong adalah salah satu sifat menurun sehingga pada pembungaan berikutnya kemungkinan juga akan terpotong.
7. Kuntum bunga dalam keadaan setengah mekar dan utuh (tepi bunga tidak mengkerut), agar lebih lama menikmati keindahan bunganya setelah dibeli.
8. Batangnya kokoh tertanam pada pot. Jika mudah goyang ada kemungkinan anggrek tersebut baru di tanam ulang atau sistim akarnya tidak baik.
9. Periksa medianya, apakah terdapat hama (serangga kecil) yang merayap. Hindari tanaman yang ber hama.
Lihat tangkai bunganya, apakah memang berasal dari tanaman atau hanya bunga potong yang ditancapkan pada pot.
Ada penjual anggrek nakal, yang menancapkan bunga potong pada tanaman yang sebenarnya belum berbunga dengan maksud agar nilai jual anggrek tersebut bisa lebih tinggi.

Memilih bibit anggrek :
- Sehat dengan daun berwarna hijau muda, tanpa ada bercak kuning atau coklat pada daun atau batangnya.
- Ukuran daun kedua lebih panjang 2 kali dari daun pertama. Anggrek tersebut pertumbuhannya akan lebih cepat dibanding yang ukuran daun keduanya mirip dengan daun pertama.

Bunga warna ungu.
Dari daun bisa diprediksi warna, yaitu dengan melihat permukaan bawah daun. Bila berwarna ungu, bunga muncul dengan warna sama. Namun, ketentuan itu tidak berlaku pada warna lain. Untuk dendrobium, lihat pada batangnya. Jika terdapat warna ungu pada serat batangnya kemungkinan besar terdapat warna ungu (atau kombinasi dengan warna ungu) pada bunganya.

Menangkap whitefly.
Serangga kecil ini berwarna putih, bisa terbang dan menyerang daun dengan mengisap cairan daun. Pada serangan yang berat daun menjadi kering, pertumbuhan terhambat dan tanaman menjadi kerdil. Hama ini juga secara tidak langsung sebagai penyebar virus. Untuk menangkapnya, gunakan plastik atau bekas kaleng mentega yang berwarna kuning. Warna kuning menarik perhatian serangga kecil itu. Oleskan minyak goreng pada permukaannya. Minyak inilah yang akan "menjerat" hama kecil itu.

Menghilangkan bercak putih sisa mineral pada daun.
Untuk menghilangkan sisa mineral pada daun yang berasal dari pupuk, basuh dengan hati2 menggunakan kain/kapas yang dicelup dengan larutan asam (cuka atau jeruk lemon dicampur dengan air - 1 sendok teh per 5 liter air).
Atau dapat pula menggunakan susu. Lakukan lebih dari sekali jika belum bersih.

Alkohol sebagai pestisida.
70% isopropyl alkohol dapat digunakan untuk membasmi mealybugs, whiteflies, scale, fungus gnats, thrips dan red spider mite. Bersihkan bagian daun/batang yang terkena hama dengan cotton-bud (q-tip) yang dicelupkan pada alkohol. Ulangi "pengobatan" selama beberapa hari untuk menghilangkan juga hama yang baru menetas (bercak kekuning-kuningan).
Atau dapat pula disemprot larutan air dan alkohol 70% dengan perbandingan 1:1 ditambah 1 sendok teh sabun cair.

Peringatan : Hati-hati2, alkohol dapat merusakkan tanaman. Disarankan hanya untuk anggrek yang berdaun tebal, tidak untuk daun yang kecil dan tipis.

Kayu manis untuk mengobati infeksi cendawan/bakteri.
Bubuk kayu manis yang biasa dipakai untuk membuat kue dapat pula untuk mengobati infeksi cendawan/bakteri pada anggrek. Sebelumnya basahi dahulu daun/batang yang akan diobati agar bubuk dapat menempel. Lalu taburi daerah yang terinfeksi dengan sedikit bubuk kayu manis. Jangan terlalu banyak karena dapat mematikan tanaman. Tiup bagian tersebut agar sisa bubuk yang tidak menempel dapat terbuang.
Bubuk dapat pula sebagai antibiotik untuk luka2 pada tanaman. Setelah daun atau akar yang busuk dipotong, taburi sedikit bubuk pada bekas luka untuk mencegah infeksi baru.

Tunas baru (keiki) pada Phalaenopsis.
Tangkai bunga phalaenopsis jangan dipotong setelah bunganya layu (jika masih sehat tangkai berwarna hijau kecoklatan). Ada kemungkinan setelah 3-4 bulan kemudian akan tumbuh bunga baru dari tangkai tersebut.
Atau, kadang2 pada tangkai tersebut akan membentuk tunas tanaman baru (keiki). Jika ingin memisahkan tunas tersebut, tunggu sampai tumbuh akar minimal 3 buah dengan panjang minimal 5 cm. Potong tangkai bunga yang dekat dengan keiki tersebut dan tanam dengan media yang sesuai (mis. sphagnum moss).


Menampung air hujan untuk menyiram anggrek.
Air hujan sangat baik untuk anggrek. Tetapi perhatikan pH nya, yang baik sekitar 5.5-6.5.
Ketika hujan turun jangan langsung ditampung karena masih mengandung kotoran dan debu dari genteng atau atap rumah.
Setelah hujan berlangsung 5-10 menit, tampung pada ember plastik yang bersih dan jika telah penuh tutup rapat untuk mencegah nyamuk bersarang atau terinfeksi cendawan.
Untuk menaikkan pH yang terlalu asam (pH < 6), simpan air hujan semalaman dan berikan gelembung udara secara intensif (dapat menggunakan aerator seperti pada akuarium).

Melepaskan akar yang melekat pada pot.
Ketika akan mengganti pot (repotting), akar anggrek yang telah melekat kuat pada pot akan sulit untuk dilepaskan tanpa merusaknya.
Untuk mengatasinya, rendam seluruh pot dengan air biasa selama beberapa lama. Setelah pot sudah sangat basah, selipkan dengan hati-hati pisau tipis (cutter atau silet) diantara akar dan pot. Lakukan sepanjang akar yang melekat tersebut. Mungkin ada satu-dua akar yang tidak berhasil dilepas dengan utuh. Kesabaran adalah kunci utamanya.

Agar Phalaenopsis berbunga.

- Suhu dan cahaya adalah faktor utama untuk sebagian besar jenis Phalaenopsis dapat berbunga.

- Untuk membentuk tangkai bunga (spike), jaga temperatur secara konsisten dibawah 28°C (82°F).
Pada suhu 32°C (90°F), meskipun hanya untuk waktu singkat, akan mencegah pembentukan tangkai bunga.
Dengan kata lain, untuk menahan supaya tidak berbunga, jaga temperatur tetap diatas 28°C (82°F) atau tingkatkan keteduhan menjadi 50% (cahaya sedang).

- Agar pada satu tangkai mempunyai lebih banyak bunga, sejak tangkai bunga berukuran panjang 5 cm (2 inch) jaga temperatur secara konsisten antara 18°C (65F) sampai 25°C (77°F).

- Disamping itu, jangan lupa pula untuk memberi pupuk secara teratur.

Semi-hidroponik (S/H).
adalah metode pemeliharaan tanaman dengan menggunakan media non-organik. Karena air tidak mengalir terus menerus seperti pada sistim hidroponik yang sesungguhnya makanya disebut semi-hidroponik.

- Media yang digunakan dapat berupa butiran (pelet) tanah liat (clay pellet), batu karang, batu-apung dsb.

- Pot yang digunakan adalah pot yang tertutup rapat dan disampingnya dibuat lubang setinggi kira2 2.5cm (1 inch) dari dasar pot dengan besar 0.6cm (1/4 inch). Sebaiknya menggunakan pot yang transparan (mis. botol air mineral yang dipotong atasnya) untuk memudahkan melihat ketinggian air pada pot dan pertumbuhan akar2nya.

- Masukkan media hingga memenuhi dasar pot sampai dengan batas lubang, kemudian masukkan tanaman dengan posisi akar yang paling bawah masih berada diatas lubang tsb. Timbun akar tanaman tsb dengan media lagi.

- Siram pot sampai air keluar dari lubang disamping pot. Airnya dapat dicampur pupuk dengan dosis sangat rendah, karena tanaman akan menerima supply nutrisi secara konstan. Letakkan pot tanaman tsb di tempat yang sesuai dengan cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman tsb.

- Siram kembali jika air sudah habis sama sekali sampai dasar pot, tetapi sebelumnya bilas dengan aliran air selama beberapa menit untuk menghilangkan sisa garam/pupuk pada pot dan media.
Metode ini dapat membantu menyelamatkan anggrek yang "kritis" karena kehilangan akar2nya yang busuk/rusak.***

(Dikutip dari Situs Web ANGGREK KITA, http://www.anggrek.info/index.php?topic=tips)